Masalah sagu dan peran perempuan di Papua menjadi salah satu bahan diskusi menarik pada Lokakarya “Perumusan Model Pendidikan Pemberdayaan Sosial Ekonomi dan Budaya bagi Pelaku Ekonomi Sagu Rakyat”, 5/9/2019, yang diselenggarakan di UC-UGM. Dr. Laksmi A. Savitri, peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, yang menjadi ketua tim penelitian dengan judul “Sekolah Sagu” sebagai Pendekatan Sosial Humaniora dalam Pengembangan Industri Sagu Berbasis Masyarakat Adat, dan yang mendapat
2019
Dr. Saridan dari University of Technology Mara, UiTM, Syah Alam Malaysia mengunjungi Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM (PSEK) untuk merintis kerjasama penelitian. Salah satu topik menarik yang akan dikembangkan dalam kerjasama menyangkut ekonomi kebencanaan. Selama dua hari, Tgl 2-3 September 2019, Dr. Saridan didampingi oleh peneliti PSEK, Puthut Indroyono dan pendamping desa, Slamet Nursanto, mengunjungi beberapa UMKM Di Bantul, korban gempa bumi tahun 2006. Tujuannya kunjungan untuk
Salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi concern di Indonesia adalah terkait pengentasan kemiskinan dan kelaparan. Dua hal ini masih menjadi tantangan negara Indonesia yang berpenduduk hampir 250 juta orang tersebar di berbagai pulau.Tercatatat BPS ada 25,95 juta penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Terdapat berbagai program pengentasan kemiskinan di Indonesia salah satunya yang dilakukan oleh Kementeriaan Desa, Pengembangan Daerah Tertinggal
UC- UGM, Jumat, 30 Agustus 2019, Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) mengadakan workshop konsinyering bertema: Persiapan Pembentukan Twin Center/UNESCO Chairs and Leadership Academy, dengan focus pada pengembangan ekonomi lokal. Gagasan dan institusionalisasi inisiatif tersebut diharapkan menjadi wujud kontribusi UGM dalam mencari solusi memecahkan persoalan-persoalan strategis bangsa Indonesia, termasuk bangsa-bangsa lain di dunia.
Prof. Dr. Catur Sugiyanto, yang menjadi Ketua Tim Pelaksana
Pemerintah Indonesia kalah di forum WTO menghadapi tututan Brasil. Akibatnya, Indonesia akan dibanjiri daging ayam dari Brasil. Tidak kah cukup produksi ayam kita?
Rata-rata konsumsi daging ayam ras per kapita/tahun masyarakat Indonesia tahun 2017 sebesar 5,68 kg, sementara konsumsi daging ayam kampung 782 gram. Dengan jumlah penduduk sekitar 265 juta, diperlukan 1,5 juta ton daging atau 1 milyar ekor ayam per tahun. Sementara itu produksi ayam ras pedaging mencapai 1,69 milyar ekor, ayam ras
Harus diakui, pendekatan demokratis tak pernah jadi pilihan utama dalam kebijakan energi kita dalam tiga dekade terakhir. Kalaupun ada, porsinya minimal dan hanya memberi kesan populis. Demikian pula dalam pengembangan energi terbarukan.
Di negeri dengan masyarakat lebih individualistis, program energi baru berbasis kepemilikan kolektif dan negara dapat berkembang pesat. Model sentralistis berbasis pasar kian ditinggalkan karena energi adalah soal negara dan rakyatnya, bukan semata-mata pasar.
Partisipasi
Program pemberdayaan ini merupakan bagian dari program hibah kompetisi berbasis institusi UGM tahun 2011 – 2013. Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) mengambil peran dalam penyusunan role model pada tema C yang membidangi pemberdayaan masyarakat. Program Tema C kemudian dibagi lagi dalam 3 sub-tema yakni: (1) Penguatan kapasitas kelembagaan dan daya tawar kolektif masyarakat; (2) Peningkatan kinerja teknis dan finansial serta daya saing industri kecil/UMKM; dan (3) Peningkatan daya
Sekolah Pasar Rakyat (SPR) Trenggalek terselenggara atas kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Trenggalek dengan Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) Universitas Gadjah Mada. Program yang dilaksanakan pada tahun 2016 ini berlokasi di Pasar Burung Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Komoditas utama di Pasar Burung adalah burung, makanan burung, sangkar, aksesoris burung, sepeda kayuh, suku cadang motor, bengkel, dan aksesoris motor. Salah satu alasan pihak Pemerintah Daerah memandatkan Program Sekolah
Pasar Kranggan terpilih menjadi pasar pertama dampingan Sekolah Pasar Rakyat (SPR) oleh Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) UGM setelah melalui proses diskusi dengan berbagai pihak dan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Pasar Kranggan ini berlokasi di dekat Tugu yang menjadi simbol budaya Yogyakarta. Bersama puluhan mahasiswa dari berbagai latar belakang disiplin ilmu, PSEK UGM mulai mewujudkan gagasan tentang pendidikan untuk pedagang pasar. Upaya ini ditempuh untuk mewujudkan praktik
MASALAH klasik di pasar-pasar rakyat kita seakan tak pernah beranjak dari dulu. Banyak regulasi terkesan reaktif, tidak sistematis. Kesan regulasi tanpa visi ini berakibat pada kemunduran ekonomi dan ketimpangan yang melebar. Kebijakan revitalisasi cenderung menyasar bangunan fisik, kelembagaan sosial-ekonomi dan koperasi tetap sama. Revitalisasi tidak menyelesaikan masalah karena tidak menyentuh akar masalah. Persoalan modal, omzet, dan rentenir tetap berkepanjangan. Hal inilah