BERBAK, Program PLTS dan Pembangunan Kapasitas Masyarakat Sekolah Hijau di dua desa dari program KEMALA telah diresmikan. Kegiatan peresmian dihadiri oleh Camat Berbak dan pejabat setempat diselenggaran secara bergantian, Desa Sungai Rambut pada tanggal 20 Februari dan Desa Rawasari pada tanggal 21 Februari. Program yang berjalan sejak Juli 2016 berakhir pada Februari 2018 ini telah memasang PLTS dengan kapasitas total 62,500 watt peak. Program yang dijalankan khususnya Pembangunan Energi Terbarukan PLTS yang dilakukan mendukung untuk rumah tangga, fasilitas umum, pusat pengetahuan dan rumah produksi. Camat Berbak, Bapak Suiswanto menyampaikan bahwa apa yang sudah diberikan dan dibangunkan dapat dijaga dipelihara dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam rangka kesejahteraan masyarakat desa secara umum. Adanya BUMDES di Rawasari dan Koperasi di Sungai Rambut akan memperkuat secara kelembagaan.
Pada kesempatan yang sama Koordinator Area Tanjabtim, Syukron menyampaikan bahwa program KEMALA memang sudah selesai, akan tetapi program tersebut tidak berhenti. Kegiatan yang sudah dirintis sejak tahun 2016 akan dilanjutkan dengan pendampingan Lakpesdam Tanjabtim. Selain itu pada tahun 2018 ini dimulai kerjasama UGM dan pemerintah Kebupaten Tanjabtim melalui KKN (Kuliah Kerja Nyata).
KEMALA (Konsorsium Energi Mandiri Lestari) merupakan gabungan dari empat lembaga dengan LAKPESDAM PBNU sebagai ketua dan anggota Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM, Pusat Studi Energi UGM dan CCES (Pusat Kajian dan Penguatan Kewargaan) Yogyakarta. KEMALA merupakan Mitra MCA-Indonesia yang difasilitasi oleh Yayasan KEHATI bekerja di Tanjabtim, mendukung terwujudnya desa yang madani dan sejahtera melalui kegiatan ekonomi rendah karbon, serta mendukung misi pengembangan wilayah dan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan sesuai dengan tata ruang daerah.
Kapasitas listrik PLTS tersebut mendukung kegiatan produktif masyarakat. Harapannya adalah untuk meningkatkan produktivitas melalui mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menggunakan energi terbarukan, meningkatkan pengelolaan lahan dan budi daya pertanian, pertanian ramah lingkungan, untuk penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Proyek bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat guna mengurangi kemiskinan dan pemanfaatan energi dan mendorong perilaku ramah lingkungan melalui pengurangan emisi karbon. peningkatan kapasitas untuk mendorong kesadaran kolektif dan partisipasi warga melalui optimalisasi fungsi dan manfaat sumberdaya alam. Salah satunya adalah melalui Sekolah Hijau yang menjadi inti dari kegiatan pengelolaan pengetahuan, pengembangan kapasitas, dan pendampingan teknis. Serta pemanfaatan energi terbarukan melalui pembanguna PLTS.
Capain KEMALA di Desa Sungai Rambut dan Rawasari selain pemasangan PLTS adalah Pembangunan Sekolah Hijau yang sekaligus sebagai Rumah Produksi. Berbagai macam produk olahan makanan sudah mulai diproduksi, merek dagang yang diusung untuk dua desa berbeda. Salero Kito untuk desa Sungai Rambut dan Sari Rasa untuk Rawasari. Awal program hanya dua bahan untuk olahan makanan yaitu Pisang untuk keripik dan Ikan untuk Kerupuk. Akan tetapi saat ini sudah bermacam-macam produk yang diproduksi dari varian sampai produk yang benar-benar baru seperti brownies, kue bolu, peyek, dll. Satu hal yang cukup bagus prospeknya adalah pengolahan air bersih di dua desa tersebut. Hal ini dikarenakan lahan dua desa adalah gambut dan kebutuhan air bersih masih kurang memadai. Penetasan telur untuk peternakan terpadu ayam dan itik, serta pembekalan berupa metode pertanian padi dan kako juga diberikan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat setempat.
KEMALA tidak hanya memberikan alat, akan tetapi masyarakat yang meningkat kualitas SDMnya adalah tujuan utamanya. Sehingga pemberian peralatan produksi sejalan dengan pemberian pelatihan yang rutin dilakukan dari mulai pelatihan dasar, menengah dan lanjutan. Masyarakat yang siap dengan ilmu, akan lebih bisa memanfaatkan alat yang diberikan untuk peningkatan kesejahteraan. (KM KEMALA)