Solok Selatan, telah dilaksanakan acara Kampanye Hijau di Jorong Tandai Bukik Bulek, Nagari Lubuk Gadang Timur, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Acara diselengarakan dan digagas oleh Kader Hijau Jorong Tandai Bukik Bulek dan didukung oleh KEMALA (Konsorsium Energi Mandiri Lestari), sebuah organisasi yang peduli kepada pengembangan energi terbarukan, gabungan dari empat lembaga yaitu Lakpesdam PBNU, PSEK UGM, PSE UGM dan CCES. KEMALA menjalankan program Pengembangan Sumber
Pembangunan Desa Berkelanjutan
Dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pesat. Tahun 2014 Indonesia masuk jajaran sepuluh besar perekonomian dunia. Pertumbuhan tersebut harus dibayar mahal dengan ongkos sosial dan ekologis. Pesatnya pertumbuhan ekonomi berbanding terbalik dengan Indeks pembangunan manusia Indonesia yang masih rendah, justru meningkatkan kesenjangan sosial dan spasial (geografis). Kerusakan lingkungan terjadi semakin cepat sejalan dengan meluas dan mendalamnya
Pembangunan Desa Berkelanjutan
Dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pesat. Tahun 2014 Indonesia masuk jajaran sepuluh besar perekonomian dunia. Pertumbuhan tersebut harus dibayar mahal dengan ongkos sosial dan ekologis. Pesatnya pertumbuhan ekonomi berbanding terbalik dengan Indeks pembangunan manusia Indonesia yang masih rendah, justru meningkatkan kesenjangan sosial dan spasial (geografis). Kerusakan lingkungan terjadi semakin cepat sejalan dengan meluas dan mendalamnya eksploitasi sumber
Yogyakarta — Pasca Penandatanganan Konsorsium KEMALA (kerjasama dengan MCA-Indonesia), Lakpesdam PBNU sebagai bagian dari salah satu konsorsium terus melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan program yang bertema “Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga Miskin dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Tanggal 21-23 Juli yang lalu, telah dilakukan pertemuan para ahli ( pertemuan ahli ) di Yogyakarta dan telah menghasilkan rancangan instrumen yang akan menjadi panduan tim penilai yang
Banyaknya keluhan pedagang kecil di pasar-pasar terhadap masifnya ekspansi ritel modern mendorong Pusat Studi Ekonomi Kerakyataan (PSEK) UGM menyusun strategi pasar rakyat bersama Lembaga Ombudsman DIY tahun 2016. Beberapa ritel modern dinyatakan melanggar Perda yang telah ditetapkan namun ekspansi massif ritel modern sampai pelosok-pelosok desa DIY masih terjadi. Banyaknya dijumpai produk pabrikan swasta di pasar-pasar rakyat membuktikan adanya dominasi produk swasta yang mayoritas dari pemodal
JAKARTA, LAKPESDAM.or.id — Setelah melalui proses panjang sejak bulan Oktober 2015, akhirnya pada Jumat 24 Juni 2016, telah dilakukan penandatanganan perjanjian hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) antara Millenium Challenge Account Indonesia (MCAI) dengan Konsorsium Kemala (Konsorsium untuk Energi Mandiri dan Lestari), di kantor MCAI, Gedung MR21, Lantai 11, Jalan Menteng Raya 21, Jakarta Pusat. Penandatanganan dilakukan oleh Ibu Bonari Siahaan sebagai perwakilan
Sebuah upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Penajam Paser Utara telah dikaji oleh Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PSEK) UGM bekerjasama dengan Bappeda. Kajian yang dilakukan dijadikan pedoman bagi seluruh elemen pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam melaksanakan aksi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Penajam Paser Utara. Kajian memaparkan kondisi dan permasalahan kemiskinan, diagnosis kemiskinan, dan Rencana Aksi Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten tersebut.
Dalam melakukan aksi
YOGYAKARTA – Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat keberadaan pasar tradisional yang saat ini mulai tergusur oleh makin masifnya penetrasi dan ekspansi pasar-pasar modern. Berdasarkan hasil survei, telah terjadi penurunan omset pasar rakyat sebesar 18 persen dalam kurun waktu 8 tahun bahkan mengalami pertumbuhan negatif 8,1%. “Ada 12,6 juta pedagang pasar beserta keluarga dan karyawannya yang terancam ekonominya,” kata peneliti
Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM tengah melakukan kajian untuk mengembangkan model penyelenggaraan ekonomi kerakyatan di desa-desa di seluruh Indonesia, dimulai dari desa miskin di sekitar hutan Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Pernyataan tersebut disampaikan Anjar Priono, S.E., M.Si., salah satu anggota tim peneliti Pustek UGM, dalam seminar bulanan di kantornya, Jumat (27/3).
Didampingi dua anggota tim lainnya, Drs. Putut Indriyono dan Istianto Ari Wibowo, S.E., lebih jauh Anjar menjelaskan