Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (Pustek) UGM kembali menyelenggarakan sekolah rakyat yang diperuntukan untuk para petani, penyuluh pertanian, pelaku bisnis UMKM dalam rangka pengenalan sistem pertanian terpadu dan penerapan teknologi Internet of Things (IoT) bidang pertanian dalam rangka peningkatkan kesejahteraan para petani.
Kegiatan sekolah tani kali ini merupakan bagian dari rangkaian program sekolah rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat yang berkecimpung dalam dunia pertanian. Kegiatan berbagi pengetahun, saling tukar pengalaman antara petani, peneliti dan pelaku binis ini dilaksanakan gratis untuk meningkatkan peran serta masyarakat petani dan pelaku usaha dalam meningkatkan sektor pertanian yang saat ini semakin ditinggalkan generasi muda.
Peneliti Pustek UGM, Dr. Ambar Pertiwiningrum, mengatakan Pustek berkomitmen untuk membela ekonomi kerakyatan dengan cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya melalui pengembangan sektor pertanian. “Tentu pertanian erat hubungannya dengan pangan, namun pertanian harus terintegrasi agar muncul nilai dan dampak ekonominya,” katanya.
Upaya pengenalan teknologi IoT dalam dalam bidang pertanian selama ini, menurut Ambar, masih sangat minim. Menurutnya, pengenalan ini akan terus digalakkan oleh Pustek, bahkan akan dikenalkan juga untuk para siswa SMK pertanian. “Kita tahu SMK akan direvitalisasi oleh Presiden untuk mendukung program ketahanan pangan. Nantinya, kita harapkan siswa SMK tidak hanya menjadi pekerja, namun menciptkan lapangan kerja lewat agropreneur,”ujarnya.
Peneliti teknologi pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Lilik Setoarso, M.Eng., mengapresiasi keikutsertaan peserta yang berasal dari dinas pertanian Kabupaten Pacitan, Wonogiri, Klaten, Sleman, Gunungkidul serta para pelaku bisnis umkm bidang pertanian untuk berbagi pengalaman lewat sekolah tani yang diadakan oleh Pustek UGM. “Saya mengapresiasi kemauan dan keinginan bapak dan ibu untuk terus belajar soal pertanian semoga bisa memberikan motivasi bagi kaum muda,” katanya.
Lilik mengharapkan sekolah pertanian ini akan terus berlanjut sehingga bisa menginspirasi masyarakat dan kaum muda untuk memajukan sektor pertanian.
Sementara itu, Dr. Ir. Jaka Widada, dosen Fakultas Pertanian UGM, dalam pemaparannya mengenalkan salah satu hasil risetnya berupa pupuk cair berbasis mikroba yang bisa meningkatkan produksi komoditas pertanian. “Setelah kita teliti ada peningkatan produksi tanaman lebih dari 30 persen,” katanya.
Penelitian yang dilakukannya, menurut Jaka Widada, untuk mengantisipasi kebutuhan pangan yang terus meningkat akibat jumlah penduduk semakin bertambah. Ia pun membuat penelitian tentang pupuk berbasis teknologi inokulum mikoriza arbuskular yang mampu meningkatkan penyerapan air dan nutrisi tanaman dan tahan terhadap hama. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
Sumber: https://ugm.ac.id/id/berita/17766-pustek.ugm.gelar.sekolah.rakyat