Jawa Tengah, Jumat-Sabtu, 15-17 Januari 2021, Tim Pendamping Gandeng-Gendong UMKM dari Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PUSTEK) UGM melakukan kunjungan dan pendampingan UMKM di Wonosobo, Banjarnegara, dan Purwokerto. Rangkaian kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pelatihan online GANDENG-GENDONG UMKM di Era 4.0 TANGGUH DI MASA PANDEMI COVID-19 yang diselenggarakan pada tanggal 14-18 Desember 2020 oleh Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri.
Pendampingan hari pertama dilakukan di Wonosobo, lokasinya di rumah Ketua (Pekerja Migran Indonesia) Wonosobo, tepatnya di Desa Tracap, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo. Desa Tracap merupakan desa dengan mayoritas penduduknya merupakan buruh migran dan sekembalinya dari luar negeri para buruh migran merintis usaha di desa asal berbekal modal bekerja di luar negeri.
Dihadiri 19 peserta ex-buruh migran yang berasal dari berbagai desa di Wonosobo, mereka merintis usaha kecil dan menengah seperti olahan pangan ikan crispy, perikanan, catering, dawet hitam, kopi, pertanian dan perkebunan terutama cabai, porang, ketela, kelapa dan duren.
Pendampingan hari kedua diselenggarakan di Purwokerto, diikuti 4 peserta UMKM dengan membawa contoh produk seperti keripik dan pilus kentang, manisan carica dan terong, dan berbagai olahan pangan lainnya. Terakhir, pendampingan dilakukan di salah satu peserta UMKM, yang merupakan salah satu pengurus Desa Wisata Gerduren, Purwokerto.
Kegiatan pendampingan hari terakhir diikuti 6 peserta UMKM dengan produk lebih bervariasi dari hari sebelumnya, seperti kerajinan kain eco-print, jasa pengelola desa wisata, budidaya jamur tiram, dan jasa sablon.
Setiap kegiatan pendampingan diawali dengan pengisian kuesioner oleh peserta UMKM dan didampingi oleh tim pendamping dari PUSTEK UGM. Pengisian kuesioner dimaksudkan untuk mengukur profil UMKM sehingga setiap peserta dapat mengenali kelebihan dan peluang UMKM dan juga mengatasi kelemahan dan tantangan pengembangan UMKM yang sedang dibangun.
Kegiatan juga dilanjutkan diskusi bersama dengan pelaku UMKM. Pada tahap ini para pendamping secara langsung dan sistematis memberikan solusi-solusi terkait permasalahan yang dihadapi para UMKM. Rata-rata peserta UMKM berkonsultasi terkait proses produksi, pengemasan produk, pemasaran, akses permodalan, dan tips menghadapi kompetisi dengan pelaku usaha sejenis.
Rencananya kegiatan pendampingan akan dilanjutkan di kluster-kluster kota lainnya seperti Semarang, Rembang, Pati, dan Provinsi Yogyakarta. Diharapkan kegiatan pendampingan terus berkelanjutan ke depannya.