Sedesa.id Yogyakarta, 28 Februari 2025 – Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PUSEKRA) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Diskusi Teras yang membahas isu penting tentang Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Kemiskinan, dan Kelas Menengah pada Jumat, 28 Februari 2025, di Gedung Pusat Antar Universitas (PAU) UGM, Yogyakarta. Acara ini dipandu oleh Mohammad Genta Mahardika, S.E., M.B.A., peneliti di PUSEKRA UGM, dengan pemateri utama Elan Satriawan, M.Ec., Ph.D., dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM.
Dalam diskusi tersebut, Elan Satriawan menjelaskan bahwa kemiskinan tidak hanya soal pendapatan, tetapi juga berkaitan dengan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. “Kemiskinan itu bukan hanya soal uang, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat memiliki akses yang setara terhadap kesempatan yang mereka butuhkan,” ujar Elan. Ia juga menekankan bahwa meskipun angka kemiskinan menurun, ketimpangan sosial masih menjadi tantangan besar bagi Indonesia.
Salah satu topik yang dibahas adalah masalah program bantuan pangan Raskin yang pernah ditujukan untuk masyarakat miskin. “Meskipun niatnya baik, distribusi beras dalam program ini sering kali tidak tepat sasaran dan terlambat,” ungkap Elan. Ia kemudian mengusulkan sistem voucher sebagai alternatif yang lebih efisien. “Dengan sistem voucher, penerima manfaat bisa membeli kebutuhan pangan langsung tanpa harus bergantung pada distribusi yang terkadang bermasalah,” jelasnya.
Selain itu, diskusi juga menyoroti tantangan yang dihadapi kelas menengah, yang meskipun cukup besar, masih banyak bekerja di sektor informal tanpa jaminan perlindungan sosial yang memadai. Elan mengungkapkan, “Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, kita perlu menciptakan lebih banyak pekerjaan formal yang stabil dan memberikan perlindungan sosial bagi pekerja.”
Elan juga membahas pentingnya perlindungan sosial dan mengapresiasi upaya pemerintah yang telah mengalokasikan dana besar untuk program bantuan sosial seperti BLT dan PKH. Namun, ia menegaskan, “Program-program ini harus lebih tepat sasaran untuk memastikan bahwa bantuan sampai ke tangan mereka yang benar-benar membutuhkan.”
Di akhir diskusi, Elan menegaskan bahwa kebijakan ekonomi harus memastikan manfaat dari pertumbuhan ekonomi dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. “Kesejahteraan bukan hanya soal pendapatan, tetapi juga tentang akses yang setara terhadap kualitas hidup yang lebih baik—pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak,” tambahnya.
Diskusi ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana kebijakan ekonomi dapat lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Dengan harapan, kebijakan-kebijakan yang diambil ke depan dapat lebih efektif dalam mengurangi ketimpangan dan memperkuat kelas menengah untuk menciptakan ekonomi yang lebih inklusif.
sumber: https://sedesa.id/diskusi-teras-pusekra-ugm-bahas-pertumbuhan-ekonomi-inklusif-dan-kemiskinan/
Penyunting: Ryan Ariyanto