Salam kerakyatan,
Rapat kerja pertama di tahun 2020 Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM berlangsung pada Rabu 29 Januari 2020. Selain mereview apa yang telah dilakukan tahun lalu, rapat juga telah berhasil menyepakati agenda 2020. Agenda Diskusi atau Seminar untuk membahas isu-isu aktual dan berbagai hasil kajian telah berhasil disusun. Topik-topik yang direncanakan mencakup pertanian/agraria, agrobisnis kerakyatan, pengembangan kawasan transmigrasi, Ekonomi Pancasila, energi kerakyatan, dan lain-lain. Selain itu, direncanakan pula seminar internasional tahun ini, yang bertujuan untuk menjadi ajang bertukarpikiran dan pengalaman dengan para ahli dan peneliti dari dalam dan luar negeri.
Upaya membangun kerjasama antara Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan dengan pusat kajian di luar negeri telah mulai dirintis tahun lalu, di antaranya ketika ada kebutuhan untuk menjadikan pusat studi menjadi Twin Center / UNESCO Chair and Leadership Academy dalam topic Local Economic Resilience. Beberapa persiapan telah dilakukan misalnya dengan menyusun rangkuman hasil-hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama bertahun-tahun untuk disusun menjadi satu atau serial book chapter. Buku chapter pertama diharapkan tahun ini dapat diterbitkan, sehingga makin memperkaya khasanah pemikiran ekonomi kerakyatan di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan ketahanan ekonomi lokal. Masih ada beberapa kegiatan lain yang saat ini masih terus berproses, termasuk menjajagi kemitraan dengan pusat studi di negara-negara yang lain.
Pada raker tersebut, Prof. Dr. Catur Sugiyanto, MA, selaku ketua program Twin Center, menyampaikan optimismenya bahwa Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan yang mendapat mandat dari UGM, dapat menjalankan program tersebut dengan baik. Melalui topic Local Economic Resilience, diharapkan pengalaman pusat studi dapat memperkuat wujud kontribusi UGM dalam memberikan solusi memecahkan permasalahan-permasalahan strategis bangsa Indonesia khususnya dan pada warga dunia pada umumnya. Berbagai persiapan tahun lalu akan diteruskan tahun ini, termasuk dalam memenuhi beberapa persyaratan yang diatur dalam ketentuan UNESCO. Diharapkan pada tahun 2021, Twin Center tersebut sudah bisa di-launching.
Selain kegiatan-kegiatan di atas, pada rapat kerja tersebut juga membahas beberapa topic penelitian baik yang terkait dengan kelanjutan dan penajaman penelitian sebelumnya maupun topik baru. Salah satu yang mengemuka adalah studi tentang pengembangan kawasan ekonomi perdesaan tahun 2018 yang saat itu bekerjasama melalui pendanaan dari Kementerian Desa dan PDTT. Untuk tujuan tersebut, saat ini tengah dikembangkan proposal kegiatan penelitian yang diharapkan dapat direalisasikan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan. Sudah ada pembicaraan awal dengan mitra di luar negeri yang berkomitmen untuk membagi expertise-nya kepada peneliti di PSEK UGM. Hadir pada kesempatan rapat kerja tersebut beberapa anggota Tim Ahli, Dr. Samodra Wibawa, M.Sc, Dr. Any Suryantini, Prof. Ir. Ambar Pertiwiningrum, dan Dr. Rachmawan Budiarto, serta beberapa peneliti muda dan asisten.
Demikian warta Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM. Terimakasih kepada seluruh mitra yang selama ini telah bekerjasama, bahu membahu, memberikan sumbangsih dan dharma bakti tuk Ibu Pertiwi. Selamat Berkarya. (ASW)