PSEK-UGM melakukan seminar bulanan secara rutin dan juga seminar lain pada level regional, maupun nasional. Berikut adalah materi yang disampaikan dalam seminar bulanan di PSEK UGM.
SEMINAR NASIONAL
SEMINAR NASIONAL EKONOMI KERAKYATAN: “KONSEPSI EKONOMI KERAKYATAN DALAM PENGELOLAAN ASET (SDA) DAN PERUSAHAAN (BUMN) STRATEGIS BANGSA”
LATAR BELAKANG
Harapan besar terjadinya perubahan ekonomi pasca Pemilihan Umum sepanjang sejarah di era reformasi selalu diciutkan dengan pemilihan tim ekonomi yang tetap saja searus dengan jalan (ekonomi) neoliberal. Tak pelak kemudian jalan yang ditempuh selalu adalah manifestasi Konsensus Washington, yaitu deregulasi.
Makalah Seminar Nasional
- Konsep dan aplikasi ekonomi kerakyatan dalam mewujudkan kedaulatan pertanian dan pangan nasional (Prof. Dr. Mochammad Maksum – Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan UGM).
- Konsep dan aplikasi ekonomi kerakyatan dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat (Prof. Dr. San Afri Awang, M.Sc – Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM).
- Konsep dan aplikasi ekonomi kerakyatan dalam pengelolaan sumber daya air (Prof. Dr. Ir. Budi Susanto Wignyosukarto – Kopertis V Yogyakarta)
- Konsep dan aplikasi ekonomi kerakyatan dalam pengelolaan perusahaan strategis (BUMN) di Indonesia (Drs. Revrisond Baswir, MBA – Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan UGM)
- Konsep dan aplikasi ekonomi kerakyatan dalam pemberdayaan ekonomi rakyat dan koperasi (Prof. Dr. Mudrajad Kuncoro, M.Sc – Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM)
- Konsep dan aplikasi ekonomi kerakyatan dalam skema REDD dan climate change (Dr. Petrus Gunarso, MSc – Penggerak Kagama di Kaltim).
***
PENGARUSUTAMAAN DEMOKRASI EKONOMI DALAM PEMILIHAN UMUM 2009
Harapan besar terjadinya perubahan ekonomi pasca Pemilihan Umum sepanjang sejarahnya di era reformasi seringkali diciutkan dengan pemilihan tim ekonomi yang selalu saja searus dengan jalan (ekonomi) neoliberal. Tak pelak kemudian jalan yang ditempuh selalu saja hanyalah manifestasi Konsensus Washington, yaitu deregulasi, liberalisasi, privatisasi.
***
Makalah Lain:
No | Penyusun | Judul Makalah |
1 | Revrisond Baswir | EKONOMI KERAKYATAN VS NEOLIBERALISME |
2 | Catur Sugiyanto | Prospektif Ekonomi Petani Pasca Pemilu |
3 | San Afri Awang | Rakyat dijual Murah oleh Partai Politik |
4 | San Afri Awang | Mengukur Demokrasi IndonesiaPolitik, Ekonomi, dan Ekonomi |
5 | John Suprihanto | Pemberdayaan Anak Peduli Lingkungan dan Produktif yang Sustainabel |
6 | Henry Saragih | La Via Campesina sebagai Gerakan Petani Internasional Melawan Neoliberalisme |
7 | Hidayat Nataatmaja | Dari Sistem Ekonomi Klasik ke Sistem Ekonomi humanistik Agamawi |
8 | Fahmy Radhi | Nestapa Korban Lumpur Lapindo |
9 | Mochammad Maksum | Kontroversi Pertanaham dalam UU Penanaman Modal |
10 | Revrisond Baswir | Ekonomi Merdeka |
11 | Revrisond Baswir | Kontroversi RUU Penanaman Modal |
12 | Revrisond Baswir | Ekonomi Rakyat 2007 |
13 | Ichsanuddin Noorsy | Adios Ekonomi Rakyat 2007 |
14 | Kusfiardi | Kampanye Penghapusan Utang Luar Negeri |
15 | Revrisond Baswir | Kemiskinan Fantasi |
16 | Edy Suandi Hamid | Kontroversi Angka Pengangguran dan Kemiskinan |
17 | Dumairy | Penanganan dan Pendanaan Pemulihan Kehidupan Pasca Bencana Alam |
18 | Fahmy Radhi | Kala Janji Tidak Ditepati |
19 | Revrisond Baswir | Bahaya Liberalisasi Keuangan Bagi Negara-negara Sedang Berkembang |
20 | Revrisond Baswir | Ekonomi Kerakyatan |
21 | Arie Sujito | Ekonomi Kerakyatan dan Industrialisasi Desa |
22 | Siti Umi Akhirokh | Kontroversi Revisi Undang-undang Ketenagakerjaan |
23 | Susetiawan | Kontroversi Revisi Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan |
24 | Revrisond Baswir | Kontroversi Revisi UUK |
25 | Revrisond Baswir | Rampokisasi Pertambangan |
26 | Ichsanuddin Noorsy | Korporatokrasi |
27 | Revrisond Baswir | Utang dan Imperialisme |
28 | Arie Sujito | Konfigurasi Politik 2006 |
29 | Revrisond Baswir | Prospek Ekonomi-Politik 2006 |
30 | Fahmy Radhi | Prospek Ekonomi-Politik 2006Akankah Deindustrialisasi terjadi pada 2006? |
31 | Revrisond Baswir | Tim Ekuin “Boediono”? |
32 | Edy Suandi Hamid | Kontroversi Kenaikan Harga BBM |
33 | Revrisond Baswir | Neokolonialisme BBM |
34 | Revrisond Baswir | Mengapa Masyarakat (Wajib) Menolak Kenaikan Harga BBM? |
35 | Budi Wignyosikarto | Aroma Privatisasi dalam UU No. 7/2004 Tengang Air |
36 | Poppy Ismalina | Membangun The Power of Locality dan Sistem Ekonomi Pancasila |
37 | Revrisond Baswir | Bahaya Globalisasi Neoliberal |
38 | Edy Suandi Hamid | Globalisasi Ekonomi dan Ekonomi Pancasila |
39 | Mubyarto | Kepakaran dan Kompetensi |
40 | Awan Santosa | Latar Belakang Sejarah Pendidikan Ekonomi Pancasila |
41 | Mubyarto | Penjajahan Kembali Ekonomi Indonesia |
42 | Mubyarto | Lahirnya Ekonomi Pancasila |
43 | Sri-Edi Swasono | Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan sosial |
44 | Mubyarto | Siklus 7 Tahunan Ekonomi Indonesia |
45 | Mubyarto | Visi Indonesia 2028 |
46 | Sri-Edi Swasono | Kebersamaan dan Asas Kekeluargaan |
47 | Mubyarto | Reformasi dan Amandemen Konstitusi |
48 | Dahlan Thaib | Nasib Hasil Kerja Komisi Konstitusi Tentang UUD 1945 |
49 | Hudiyanto | Mencabut Subsidi Atas Nama Rakyat |
50 | Mubyarto | Kenaikan Harga BBM Tidak Sejalah Dengan Pemikiran Ekonomi Pancasila |
51 | Revrisond Baswir | Mengapa Masyarakat (Perlu) Menolak Kenaikan Harga BBM |
52 | Edy Suandi Hamid | Mengapa Rakyat tidak Mendukung Kenaikan Harga BBM |
53 | Mubyarto | Prospek Ekonomi Pancasila 2005 |
54 | Mubyarto | Ekonomi PancasilaEvaluasi 2 Tahun PUSTEP-UGM |
55 | Hani Putranto | Bioekonomi, Ekonomi Masyarakat, dan Kependudukan |
56 | Edy Suandi Hamid | Pemerintah SBY-Kalla, SIstem Ekonomi Pancasila, dan Pemberdayaan Ekonomi RakyatProgram, Harapan, dan Catatan |
57 | Mubyarto | Pemerintah SBY-Kalla dan Ekonomi Pancasila |
58 | Sri-Edi Swasono | Pembangunan Menggusur Orang Miskin bukan Menggusur Kemiskinan |
59 | Sadono Sukirno | Growth and Transformation of The Malaysian Economy |
60 | Mubyarto | Antara Krisis Ekonomi dan Krisis Ilmu Ekonomi |
61 | Koento Wibisono | Revitalisasi dan Revalidasi Pancasila Dalam Era GlobalisasiSuatu Tinjauan Filsafati |
62 | Mubyarto | Bagaimana Belajar Ilmu Ekonomi |
63 | Mubyarto | Tidak ada Krisis di Kabupaten Nganjuk |
64 | Mubyarto | Himbauan PUSTEP-UGM kepada Capres-CawapresEkonomi Pancasila Harus dipatuhi dan dilaksanakan |
65 | Mubyarto | Studium Generale Ekonomi Pancasila |
66 | Mubyarto | Isu-isu Teoritik Ekonomi Pancasila |
67 | Dawam Rahardjo | Isu-isu Kontemporer Ekonomi Pancasila |
68 | Mubyarto | Ekonomi dan Kemiskinan |
69 | Mubyarto dan Awan Santosa | Pendidikan Ekonomi Alternatif di Sekolah-sekolah Lanjutan |
70 | Dawam Rahardjo | Ekonomi Pancasila dalam Tinjauan Filsafat Ilmu |
71 | Mubyarto | Renungan Satu Tahun PUSTEP-UGM |
72 | Mubyarto, Hudiyanto, Agnes Mawarni | Ilmu Koperasi adalah Ilmu Sosial-Ekonomi |
73 | Bayu Krisnamurthi | Tidak Ada Tempat Buat Koperasi |
74 | Sri-Edi Swasono | Koperasi sebagai Matakuliah di UniversitasDapatkah Koperasi Menjadi Polar Orde Ekonomi Indonesia? |
75 | Hudiyanto | Hakikat dan Sebab Kebahagiaan |
76 | Mubyarto | Menuju Sistem Ekonomi PancasilaReformasi atau Revolusi |
77 | Mubyarto | Kemiskinan, Pengangguran dan Ekonom Indonesia |
78 | Sri-Edi Swasono | Platform Nasional |
79 | Mubyarto | Ekonomi Pancasila dan Dosa-dosa Ekonom |
80 | Edy Suandi Hamid | Asumsi Homo Ekonomikus dan Manusia Rasional Dipertanyakan |
81 | Mubyarto | Dari Ilmu Berkompetisi ke Ilmu Berkoperasi |
82 | Hudiyanto | Koperasi dan Mitos Materialisme |
83 | Hariyono | Koperasi sebagai Strategi Pengembangan Ekonomi Pancasila |
84 | Mubyarto | Demokrasi Ekonomi, Demokrasi Industrial, dan Ekonomi Pancasila |
85 | Endang Sih Prapti | Sistem Ekonomi Pancasila sebagai Pilihan Bangsa Indonesia |
86 | Mubyarto | Peran Investor dalam Pembangunan Ekonomi |
87 | Mubyarto | Teori Investasi dan Pertumbuhan |
88 | Hudiyanto | Teori Baru Investasi |
89 | Dumairy | Kendala Sosialisasi Konsep Ekonomi Pancasila |
90 | Mubyarto | Globalisme, Populisme, dan Ekonomi Pancasila |