Bantul, bertepatan dengan hari Sabtu tanggal 30 Januari 2020, Pukul 09.00 WIB, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DPTB), Fakultas Teknologi Pertanian UGM menyerahkan secara resmi kandang domba komunal di Desa Sriharjo, Bantul, Imogiri. Acara ini merupakan bagian dari pendampingan Agro-Environmental Edu-Park Technology (Taman Teknologi Pertanian) di Desa Sriharjo sejak tahun 2018, merupakan kerjasama dengan Yanmar Environmental Sustainability Support Association
Yogyakarta, menindaklanjuti kegiatan pelatihan Gandeng Gendong UMKM, Tim Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (PUSTEK UGM) melakukan kunjungan pendampingan ke beberapa UMKM. Kunjungan UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan pada 15 – 18 Januari 2021. Lokasi UMKM yang dikunjungi mencakup semua kabupaten/kota di Provinsi DIY yakni: Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Yogyakarta.
Ada tiga anggota tim pendamping yang bertugas mengunjungi
Pemerintah negara-negara di dunia menyikapi dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor perekonomian dengan beragam kebijakan, salah satunya dengan menyediakan stimulus fiskal.
Menurut Ekonom UGM, Dr. Revrisond Baswir, MBA, di samping memikirkan kebijakan untuk memulihkan perekonomian seperti sebelum terjadinya pandemi, perlu dilakukan refleksi terhadap kebijakan perekonomian nasional dan mengoreksi kelemahan-kelemahan sistemik.
“Momen pandemi harus dijadikan trigger untuk mengoreksi perekonomian
Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PusteK) Universitas Gadjah Mada mengundang Anda mahasiswa S2/S3 UGM untuk mempresentasikan temuan sementara atau simpulan hasil penelitian tesis/disertasi dalam forum kajian rutin PusteK UGM yaitu :
Kajian Jumat kedua (KJ2) atau Kajian Jumat keempat (KJ4)
dilaksanakan pada Jumat kedua dan Jumat keempat setiap bulan
pukul 13.30-16.00 WIB bertempat di “Bilik Mubyarto”
PusteK-UGM, Jalan Mahoni B-2, Kampus Bulaksumur.
Jika penelitian tesis/disertasi Anda bertemakan
Merebut Kemerdekaan
Prof. Dr. Mubyarto (editor)
Dua tahun sebelum “Indonesia Menggugat” yang merupakan pembelaan Ir. Soekarno di Pengadilan Bandung (1930), Mohammad Hatta, mahasiswa Indonesia yang memimpin Perhimpunan Indonesia (Indonesische Vereniging), yang masih berusi 26 tahun, membuat pidato pembelaan juga di penjara seperti Soekarno. Pidato Hatta tidak sekedar menggugat kekejaman pemerintah penjajah Belanda di Indonesia tetapi lebih tegas lagi menuntut
Konsep ekonomi kerakyatan yang digagas Prof. Mubyarto kini nyaris tidak pernah terdengar lagi. Ditambah lagi dengan sistem ekonomi yang dijalankan Indonesia saat ini lebih pertumbuhan ekonomi daripada pemerataan. Wakil Menteri Perdagangan RI, Dr. Bayu Krisnamurthi menyebutkan bahwa sangat penting untuk meneruskan kembali pemikiran Mubyarto dalam mewujudkan demokrasi ekonomi Indonesia ditengah carut-marut kondisi perekonomian Indonesia saat ini.
Menurutnya, pemikiran Mubyarto tentang ekonomi kerakyatan
Kami ucapkan selamat datang bagi pengunjung website PUSTEK UGM. Melalui website ini ada dapat mengakses konten materi yang berkaitan dengan kajian Ekonomi Kerakyatan. Terdapat kumpulan makalah seminar bulanan, judul buku referensi Ekonomi Kerakyatan, dan informasi kegiatan yang berhubungan dengan kajian Ekonomi Kerakyatan. Selamat mengakses website kami, semoga dapat menjadi salah satu sumber referensi dalam mempelajari konsep Ekonomi Kerakyatan. Salam,