Arsip:

Publikasi

PUSEKRA UGM Dukung Kota Dumai dalam Penyusunan Brandbook Menuju Smart City

PUSEKRA UGM Dukung Kota Dumai dalam Penyusunan Brandbook Menuju Smart City

Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (PUSEKRA UGM), berperan aktif dalam upaya pengembangan identitas kota melalui kolaborasi strategis bersama Pemerintah Kota Dumai. Kolaborasi ini terwujud dalam rangkaian kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan pendampingan penyusunan Brandbook Kota Dumai yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Dumai.

FGD yang dilaksanakan pada Jumat (4/10/2024) di Ruang Rapat read more

Ekonom UGM Sarankan Penguatan Kelas Menengah untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Ekonom UGM, Elan Satriawan, M.Ec., Ph.D., menyoroti pentingnya kebijakan pembangunan berbasis data dan hasil riset dalam membangun ekonomi yang inklusif. Sebab, pertumbuhan ekonomi yang tidak inklusif berpotensi memperlebar kesenjangan sosial, alih-alih mengentaskan kemiskinan itu sendiri. “Statistik menunjukkan kelas menengah ini turun menuju kelas menengah dan rentan. Walaupun belum jatuh (ke kelas miskin), ini tidak bisa dibiarkan,” ujar Elan Satriawan dalam sesi Diskusi Teras Pusekra UGM read more

Sekampus.com Diskusi Teras UGM

Membangun Ekonomi Inklusif: Elan Satriawan Bahas Solusi Atasi Kemiskinan dan Tantangan Kelas Menengah di Diskusi PUSEKRA UGM

Kampus Update! Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PUSEKRA) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara Diskusi Teras yang membahas isu besar mengenai Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Kemiskinan, dan Kelas Menengah.

Acara ini diadakan pada Jumat, 28 Februari 2025, di Gedung Pusat Antar Universitas (PAU) UGM, Yogyakarta. Diskusi dipandu oleh Mohammad Genta Mahardika, S.E., M.B.A., peneliti di PUSEKRA UGM, dengan pemateri utama Elan Satriawan, M.Ec., Ph.D., dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM.

Pada kesempatan read more

Diskusi Teras PUSEKRA UGM Bahas Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Kemiskinan

Sedesa.id Yogyakarta, 28 Februari 2025 – Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PUSEKRA) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan Diskusi Teras yang membahas isu penting tentang Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Kemiskinan, dan Kelas Menengah pada Jumat, 28 Februari 2025, di Gedung Pusat Antar Universitas (PAU) UGM, Yogyakarta. Acara ini dipandu oleh Mohammad Genta Mahardika, S.E., M.B.A., peneliti di PUSEKRA UGM, dengan pemateri utama Elan Satriawan, M.Ec., Ph.D., dosen Departemen Ilmu Ekonomi FEB UGM.

Dalam read more

Launching Kampoeng Kakao Menoreh: Meningkatkan Potensi Kakao melalui Integrasi Perkebunan, Pengolahan, dan Pariwisata

Kampoeng Kakao Menoreh, sebuah inisiatif yang diusung oleh generasi muda di Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang, resmi diluncurkan pada Kamis, 13 Februari 2024. Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kakao lokal melalui sinergi antara sektor perkebunan, pengolahan, dan pariwisata, serta memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal.

Acara launching ini dihadiri oleh sejumlah pihak terkait, termasuk Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon read more

Ekonomi Pancasila dalam Tinjauan Filsafat Ilmu

Istilah “Ekonomi Pancasila” baru muncul pada tahun 1967 dalam suatu artikel  Dr. Emil Salim. Ketika itu belum begitu jelas apa yang dimaksud dengan istilah itu. Istilah itu menjadi lebih jelas ketika pada tahun 1979,  Emil Salim membahas kembali yang dimaksud dengan “Ekonomi Pancasila”. Pada pokoknya “Ekonomi Pancasila” adalah suatu konsep kebijaksanaan ekonomi, setelah mengalami pergerakan seperti bandul jam dari kiri ke kanan, hingga read more

Reformasi Ekonomi dan Politik: Analisis PUSEKRA UGM tentang Pemerintahan Baru

Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (PUSEKRA UGM) baru-baru ini mengadakan Diskusi Teras Pusekra edisi pertama, yang mengangkat tema Prediksi Masa Depan Ekonomi dan Politik di Pemerintahan Baru.

Diskusi ini bertujuan untuk membahas tantangan dan peluang yang akan dihadapi oleh pemerintahan baru, baik dari sisi ekonomi maupun politik.

Diskusi tersebut menghadirkan dua narasumber utama: Peneliti Senior PUSEKRA UGM, Dr. Dumairy, M.A., dan Wakil Rektor UGM, Dr. Arie Sudjito, S.Sos., M.Si. Sementara itu, Kepala PUSEKRA UGM, Dr. Rachmawan Budiarto, berperan sebagai moderator.

Transformasi Ekonomi dan Demokrasi, Perlu Konsolidasi Rakyat dan Mahasiswa

Sosiolog UGM Dr Arie Sujito menyoroti kampus sebagai institusi pendidikan seharusnya fokus pada peningkatan kualitas pendidikan.

Fokus perguruan tinggu bukan pada proyek-proyek yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan, seperti terlibat dalam pertambangan

Ia menegaskan hal itu pada diskusi bertajuk ”Prediksi Masa Depan Demokrasi Ekonomi dan Politik di Pemerintahan Baru” di Gedung Pusat Antar Universitas (PAU), Sekolah Pascasarjana UGM, Jumat (31/1).

Karena itu masyarakat, terutama mahasiswa perlu berkonsolidasi untuk melakukan perubahan. Apabila masyarakat cepat puas dengan keadaan yang ada, transformasi ekonomi dan demokrasi politik akan sulit terjadi.

”Konsolidasi yang kuat akan mendorong transformasi demokrasi, seperti saat mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut pembatalan PPN 12 persen. Saya percaya mahasiswa bisa menjadi agen potensial dalam mendukung transformasi demokrasi,” ujar Arie.

Ekonom UGM Nilai Kinerja Ekonomi Kabinet Merah Putih Belum Terlihat

Ekonom UGM Dr. Dumairy mengatakan masih terlalu dini untuk menilai secara subjektif kinerja ekonomi Kabinet Merah Putih, sebab program kerja yang diemban oleh kabinet sekarang ini tidak seluruhnya program kerja baru. Beberapa program kerja yang masih berjalan merupakan program kerja turunan dari kabinet sebelumnya, yaitu Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. “Tidak gampang (untuk menjalankan program turunan) karena tidak semuanya inisiatif Prabowo-Gibran,” ujar Dumairy dalam diskusi read more

Polemik Kebijakan Baru LPG 3 Kg Ini Tanggapan Peneliti Senior PUSEKRA UGM Fahmy Radhi

Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru terkait distribusi gas LPG 3 kg bersubsidi, yang kini tidak lagi dijual melalui pengecer atau warung-warung kecil, melainkan langsung melalui pangkalan resmi. Kebijakan ini memungkinkan siapa saja untuk membuka pangkalan gas 3 kg dengan mendaftarkan usaha mereka melalui situs resmi OSS (Online Single Submission).

Menurut pengamat ekonomi energi dan peneliti senior Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PUSEKRA) UGM, Fahmy Radhi, kebijakan ini justru berpotensi mempersulit masyarakat miskin yang bergantung pada pengecer untuk mendapatkan gas bersubsidi dengan mudah dan dekat dari rumah.

Selama ini, warga miskin dapat membeli gas 3 kg di warung-warung kecil atau pengecer di lingkungan mereka, yang sering kali buka 24 jam dan dekat dengan lokasi tempat tinggal mereka. Dengan adanya kebijakan ini, masyarakat diharuskan pergi ke pangkalan resmi yang terpusat dan hanya buka pada jam tertentu, memicu kekhawatiran akan terjadinya antrian panjang.